Breathless.

Happy anniversary 1 year Bingqiu. Yeah, congrats! ❤️

Malam itu adalah hari Anniversary Luo Binghe dan Shen QingQiu. Selama satu tahun bersama, ini adalah kali pertama untuk keduanya melakukan hubungan intim. Yep, sebelumnya mereka hanya melakukan kissing and touching. Selebihnya, nothing happen between the two of them, lmfao.

Di sebuah kamar hotel bintang lima, dengan Room Type Ambassador terdengar suara yang pasti akan membuat orang lain yang mendengarkan bergidik merinding. Atau mungkin, orang yang bisa mendengarkan desahan itu akan berkata, Oh shit, go fuck yourself.

Binghe yang saat ini sedang mendominasi kekasihnya Shen QingQiu, tak bisa lagi menahan segala rasa gejolak yang kian membaur dalam detak jantungnya. Melihat lelaki yang lebih tua itu tengah bermanja diatas kasur King Size tanpa sehelai busana membuat birahinya kian naik turun dengan wajah yang memerah.

Author; Oh fuck I hate it here.

Binghe perlahan mendekati ranjang besar itu tanpa bisa mengalihkan pandangannya sedikitpun. Menahan sesak dalam dadanya, menatap lurus ke depan, tepatnya pada tubuh putih telanjang milik sang submissive-nya, Shen QingQiu.

“Kak shen.. malam ini aku gak mau manggil kamu kak shen aku mau manggil kamu Shen QingQiu aja. Boleh, eum?”

“Binghe, kamu boleh ngapain aja malem ini. Aku, ngga akan nolak apapun itu.”

Oh shit, good boy Shen QingQiu.

Perlahan mencium kening sang submissive, turun ke hidung mancungnya lalu meraih bibir merah kekasihnya. Mengecupnya perlahan, melumatnya penuh gairah dan berakhir dengan sedikit gigitan mesra sang dominan.

“Eungh .. Aah .. Bi.. Binghe. Pelan-pelan.. Agak sakith.” Bisik Shen QingQiu perlahan.

“Sakit, eh? Tapi suka kan?” Jawab sang dominan yang kini wajahnya semakin mendekat.

Sambil terus mendekat, Binghe berkata; “Shen QingQiu, boleh aku masukin, eum? Aku ngga tahan lagi. Please?”

Shen QingQiu hanya bisa menggangguk patuh. Tak bisa memungkiri bahwa dirinya juga menginginkan hal yang sama. Ia ingin di sentuh, dimasuki dan dimanja oleh dominan-nya.

Desk lamp yang tadinya masih menyala, telah di matikan dengan sengaja. Suasana remang saat ini begitu mendukung keduanya untuk mengeluarkan segala rasa dan napsu birahinya. Oh God.

“Aahh .. Eungh .. Eungh .. Bi.. Binghe .. Jangan lama-lama. Aku ngga tahan, masukin sekarangh yah.” Shen QingQiu sedikit tidak sabar.

“Sabar dong sayang, bentar lagi ya. Aku masih mau ciumin leher kamu.”

“Eungh .. Please? Masukin.”

“Oh fuck Shen QingQiu, ngga tahan ya? Oke aku masukin sekarang yah.”

Binghe yang saat ini berhenti mencium leher sang submissive, mulai bergerak perlahan memasukkan miliknya itu ke lubang mungil yang masih memerah milik kekasihnya. Perlahan tapi pasti, perlahan tanpa ingin menyakiti kekasihnya, Ia mulai memasukkan miliknya sedalam-dalamnya hingga keduanya merasakan rasa yang luar biasa dan spontan mendesah; “Aahh ..”

“Oh fuck Shen QingQiu, lubang kamu rapet banget ya. Aku suka. Boleh aku mainin, heum?”

“Eungh, Bo .. Boleh Binghe.”

“Good boy, Shen QingQiu”

Binghe pun langsung memainkan lubang kemerahan itu. Mengeluarkan masukkan barang miliknya perlahan, terus perlahan hingga tanpa sadar hentakan itu mulai terdengar.

”Bloop .. Bloop .. Bloop.. “

“Angh.. Eungh .. Bing.. He .. Oohh.. Ffuc.. Fuck .. Pel .. Pellan .. Eughn ..”

Entahlah, semakin Shen QingQiu memintanya bergerak pelan semakin meningkat birahi Luo Binghe.

Kali ini tidak hanya hentakan lembut, namun beruntun semakin cepat dan intens. Sambil bergerak sambil mereka menikmatinya dengan ciuman. Ciuman panas, bermain lidah, dengan suara lenguhan sang submissive yang berada di bawahnya.

“Mmmhh .. Emnggh .. Aah .. Ooh .. Mmhh ..”

“Enak, eum? Mau lebih keras ngga?” — Tanya Binghe dengan wajah sedikit lebih gerah.

“Emh .. Mm .. Mmauu .. Aku mmauuh ..”

Dengan sedikit smirknya, Binghe mulai bergerak naik turun. Menggeluar masuknya penisnya yang sedari tadi belum ia lepas dari lubang merah milik Shen QingQiu.

Kali ini bergerak lebih bergairah, lebih panas dan lebih memuaskan dari sebelumnya. Hingga Binghe tak bisa menahan lagi rasa ingin ber-ejakulasinya. Ia keluarkan cairan kental yang berbau manis itu tepat pada perut Shen QingQiu.

“Aahh .. Eeungh .. Oh fuck Binghe ..”

“Ssttt .. diem.”

Binghe tidak mengizinkan Shen QingQiu untuk berbicara saat ia sedang ber-ejakulasi.

Shen QingQiu yang masih berbaring di bawah Binghe hanya bisa diam dan menuruti perintah sang dominan.

“Oke, udah. Kak Shen capek, hm? Atau mau lagi?”

“Aaah, engga. Malu tau.”

“Haha, lucu banget sih kak Shen. Boleh aku cium?”

“Boleh, cium bibir ya.”

Mereka pun berciuman. Merasakan sentuhan lembur bibir masing-masing. Melumatnya sembari menutup mata. Dan berakhir dengan Binghe yang kemudian mencium kening Shen QingQiu.

“Kak shen, you did well just now. Makasih ya.”

“Udah Binghe, Ini Anniv kita jadi aku mau ngasih semuanya sama kamu.”

Jawab Shen QingQiu sedikit tersenyum, sambil menutupi tubuh tanpa busana-nya dengan blanket putih yang ada di genggaman-nya.

Kini keduanya, Luo Binghe dan Shen QingQiu berbincang santai di atas kasur King Size miliknya. Shen QingQiu menyenderkan kepalanya pada pundak Binghe. Begitu juga Binghe yang dengan penuh sayang menopang kepala Shen QingQiu.

Menghabiskan waktu berdua semalam di hotel termewah saat itu. Tidak membuat keduanya berhenti hanya satu ronde. Tentu saja mereka akan melakukan beberapa ronde lagi hingga mereka puas. Atau bisa juga, mereka akan berhenti saat waktu check out tiba? Who knows, lols.

Well, They having sex for the first time and they did it well. They love each other and .. Happy Anniversary, once again.

THE END