Rasa, nafsu, dan teman.
Sore yang seharusnya terang terlihat mendung karena tuangan air hujan. Dingin yang dirasa sanggup menusuk tulang takkan lagi bisa dirasakan jika dunia menyertai dua insan berpagut dalam sebuah kehangatan.
Wangji yang baru saja datang dengan tubuh basahnya, kini mulai masuk dalam sebuah ruangan. Tidak sempit juga tidak lebar. Benar-benar ruangan yang pas untuk dua orang.
Dua orang tanpa status. Selain, teman.
“Gila, di luar dingin banget.”
“Kan uda gue bilang, ujan. Malah lo trabas aja.”
“Yakan demi lo?”
“Haha, yauda sini. Gue handukin. Atau mau mandi sekalian? Liat tuh badan lo basah banget.”
“Mandi sama lo, ya?”
“Jii, mau langsung banget?”
“Biar anget? Hehe.”
“Yauda ayo.”
Yauda ayo, adalah kata yang membuat mereka berakhir bersetubuh dalam kamar mandi minimalis itu.
Yaah, untung saja kamar mandi Weiwuxian ada water heathernya, jadi tidak akan membuat keduanya semakin kedinginan saat bercinta.
Sore itu, keduanya seperti memenjarakan tubuh mereka pada guyuran shower air hangat diatasnya. Saling berpagut dan menyentuh. Saling menghisap dan meraba. Keduanya memang suka, suka melakukan hal penuh nafsu itu bersama.
“Jii, pelan-pelan, ya?”
“Kenapa? Sakit?”
“Ngh, iya. Masih sakith.”
“Maafin gua, ya. Lo jadi kesakita—Mmpphh..”
Weiwuxian menciumnya.
“Jangan ngomong lagi. Gue gapapa, bisa gue tahan.”
“Akh, iyaan. Kenapa gua sayang banget sama lo, ya?”
“Gue juga .. Akh .. Sayangh sama lo, Jii..”
“Lo suka gua kaya gini?”
“Sukahh..”
Kata suka yang baru saja dilontarkan si gemas itu makin membuat Wangji tak kuasa. Tak kuasa menahan birahi yang terus saja bergemuruh hebat dalam dadanya.
Ia kemudian mempercepat tempo gerakan itu dan membuat Weiwuxian semakin merengek dan memohon.
“Iyan, panggil gua Kak. Kak Wangji.”
“Eungh, Kakh .. Wanghjiih..”
“Shit! Lo makin gemes aja sih kalo kaya gini.”
Sambil memegang pinggul Weiwuxian. Wangji terus menerus menembakkan batang miliknya ke dalam lubang kecil itu dalam-dalam. Lubang merah milik temannya sedang ia masuki dan ia nikmati.
Dua tubuh yang sedang basah itu masih menempel dan berpagut hangat hingga 3 ronde. Tidak ada yang mengaku lelah hingga keduanya mencapai klimaks untuk yang kesekian kalinya.
Puas dan lega.