Sakit dan Rasa.

cw // mention of kissing , bxb sex , nsfw 🔞 , mature content , mention of blood


“Mpphh.. Eunghh ..”

“Jiih, kenapa lo nyium gue tiba-tiba?”

“Kangen. Gua kangen sama lo, Yan.”

Suara parau itu, terdengar sangat lirih dan tulus di telinga Weiwuxian. Nadanya seperti berbeda, tidak seperti biasanya.

Weiwuxian tidak mau lagi berfikir terlalu lama. Ia segera menarik ceruk leher lelaki di depannya. Dia melumat kembali bibir Lan Wangji. Setiap jengkal tak terlewatkan, semakin lama semakin basah.

“Ngh— Jii, gue ngga tahan.”

“Lo mau?”

Sambil mengangguk gemas, Iyan berkata, “Mau.”

“Tapi lo bukan punya gua, Yan.”

“Jii, please?”

“Yan, lo punya SanLang. Bukan gua.”

“Ngh, please. Ya?”

“Weiwuxian mau. Dia terus saja memohon. Membuat Lan Wangji semakin tak kuasa menahan segala birahinya.


Wangji bergerak cepat. Melumat bibir Iyan, menikmati setiap sentuhan dan gigitan yang ia berikan.

Lenguhan-lenguhan yang disuarakan Weiwuxian semakin sukses membuat birahinya menjerit dan meronta. Membuat batang besarnya semakin membesar dan menegang.

Dia begitu tak sabar. Sosok inilah yang selalu ia rindukan.

Wangji membuka setiap helaian baju yang Iyan gunakan. Ia mulai memasukkan batang miliknya pada lubang merah milik Weiwuxian.

Perlahan masuk dan menggerakkan dalam-dalam.

“Akh .. Akhh .. Jjiihh .. Pel—akh.. Pelan-pelan.”

“Enak? Hm?”

“Angh .. Sukaa.. Gue suk—akh.. Sukaahh..”

Sambil terus menusukkan batangnya, sambil memainkan nipple merah milik Weiwuxian, Wangji berkata,

“Yan, Sebut nama gua. Bilang lo mau gua enakin.”

Tentu saja. Weiwuxian yang sudah dipenuhi nafsu akan menurut. Ia terenguh-enguh menahan birahi nafsu.

“Anghh.. Wang—akhh.. Wangjiih.. Lanh—Aghh.. Lanhh Wangji..”

Desahan nama itu membuat Wangji semakin menegang dan memuncak. Birahinya tak bisa lagi ditahan. Klimaksyang ia berikan mungkin akan sedikit gila. Karena kali ini, ia benar-benar merindukan Weiwuxian.

Wangji sangat rindu. Sakit. Sakit hatinya karena rindu ia lampiaskan pada setiap sentuhan dan hentakkan.

Hingga ia mulai sadar ada sesuatu yang aneh. Sesuatu seperti mengalir di hidungnya. Ia coba cari tahu dengan menyentuh pangkal hidungnya, ia dapati darah telah keluar dari sana. “Kenapa?” — Batinnya.

Weiwuxian tidak tahu. Karena posisi mereka saat ini ialah Iyan ada dibawahnya. Tubuh tengkurap lemah yang hanya mengexpose bagian belakang punggungnya beserta bongkahan binal empuk dengan sebuah lubang merah kecil yang sedang dimasuki.

Gua kenapa sih? Ada-ada aja make mimisan segala.” — Batinnya.

Sebentar lagi Lan Wangji sudah sampai pada klimaksnya. Terus ia hentakan batang keras itu pada lubang anal milik Weiwuxian. Beberapa kali menusuk dalam-dalam membuat lelaki dibawahnya itu sedikit merintih kesakitan disertai lenguhan manis yang memanjakan telinga.

Sedikit lagi. Tapi sayang, kepalanya mulai terasa nyeri.

Kini Wangji menahan dua gejolak pada dirinya. Satu, rasa klimak yang baru saja akan dikeluarkannya. Dua, sakit kepala hebat yang membuat konsentrasinya melemah.

Dia tahan rasa sakit di kepalanya. Pucat di wajahnya semakin terlihat. Keseimbangannya sedikit goyah tapi ia masih sanggup bertahan.

Bukan karena keinginan untuk menguasai lelakinya. Melainkan, menahan rasa sakit agar Weiwuxian tidak tahu.

Hentakan itu berangsur melemah. Tapi tetap Wangji keluarkan cairan kental itu diatas bongkahan pantat indah milik kesayangannya.

Bau manis menguar. Lengket dan kental.

“Yan, gua cape. Boleh gua tidur?”

Iyan yang masih sedikit terengah-engah dan merasakan sakit di lubangnya hanya bisa menjawab dengan lenguhan pasrah.

“Eungh, tidur aja. Tidur di samping gue, ya.”

“Yan, sini. Gua mau tidur kaya gini sambil meluk elo.”

Iyan tidak begitu memikirkan tentang mengapa kali ini Lan Wangji hanya bergerak satu ronde. Karena biasa mereka melakukan hingga 3 ronde.


Keduanya berbaring lemah. Rasa lelah dan segala nafsu birahinya masih sedikit tersisa. Namun melihat Wangji seperti ini, Weiwuxian hanya bisa pasrah.

Kedua insan ini pada akhirnya menghabiskan satu malam bersama. Berpelukan hangat diatas ranjang dibawah selimut. Saling memeluk hingga mata perlahan mulai tertutup.

Keduanya seperti lupa bahwa Iyan sudah mempunyai kekasih dan tak seharusnya mau untuk di dominasi.