UKS.

tw // kissing

“gila lo ngapain sih sampe harus nyakitin pipi gua gini? aneh lo, Xin.”

Mu Qing terus bergumam mengenai luka gores di pipinya semenjak 2 menit lalu keluar dari kelas IPS.

Dia keluar berdua bersama Feng Xin. Berjalan bersandingan menuju UKS.

”Ya maaf, Qing. Lu tau sendiri kan gua tuh gak suka sama IPS apalagi Pak JunWu tuh, uda killer terus kalo sama gua kaya musuh banget gila!”

Feng Xin mencoba untuk menjelaskan. Tentu saja, Mu Qing sangat tahu bahwa Feng Xin sangat membenci pelajaran IPS. Itulah sebabnya Feng Xin selalu mempunyai rencana setiap kali pelajaran IPS di mulai.

Terkadang dia akan berpura-pura sakit. Terkadang akan membolos saat pelajaran IPS di mulai. Bahkan, sempat beberapa kali Feng Xin membuat Pak JunWu tidak jadi mengajar karena tasnya disembunyikan oleh Feng Xin. Tentu saja, semua hal itu dia lakukan dengan bantuan Mu Qing.


“Pelan-pelan, sakit!”

Mu Qing duduk di atas kasur kecil yang ada di UKS. Sedangkan Feng Xin perlahan mengoleskan betadine di goresan pipi kenyal Mu Qing. Terlihat sangat berhati-hati dan tatapan mereka begitu dekat. Sebegitu dekatnya, Mu Qing sampai bisa merasakan nafas hangat Feng Xin yang sedang ia tatap saat ini.

”Ngapain lu ngeliatin gua? Cakep ya gua? Hahaha.”

Feng Xin mencoba mencairkan suasana diantara keduanya. Memberi sedikit gurauan agar keduanya tidak begitu canggung.

”Iya. Lu cakep banget kalo di liat dari deket gini.”

Mu Qing tanpa sadar mengakui itu. Menatap lekat ke arah bibir Feng Xin. Tapi, tidak berani untuk meraih bibir itu.

Untuk beberapa menit, Mu Qing masih terpanah akan keindahan wajah Feng Xin. Tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun. Terus menatap sampai Feng Xin merasa ada sedikit getaran di dadanya.

Tangan Feng Xin perlahan berhenti. Turun menyusuri pipi Mu Qing hingga berhenti di dagunya. Perlahan mendekatkan bibirnya ke bibir lelaki manis di hadapannya.


”Mmh .. Engh ..”

Feng Xin menciumnya.

Feng Xin mencium bibir manis Mu Qing secara tiba-tiba.

Tidak ada penolakkan dari Mu Qing. Hanya ada rasa manis dan getaran dari setiap decakan ciuman itu.

Perlahan tapi pasti. Lembut dan manis. Rasanya seperti Feng Xin sedang menikmati sepotong gulali. Ah, sungguh manis dan kurang jika hanya di lakukan sekali.

“Feng Xin, udah. Nanti ada perawat UKS yang masuk gimana?”

Mu Qing ingin melanjutkan, jujur saja. Tapi dia masih sedikit malu apalagi, UKS bukanlah tempat yang tepat untuk mereka berciuman, kan?

”Mau pindah, hm? Kalo mau lanjut, kita cabut aja. Pulang ke kost gua. Gimana?”

Feng Xin memang gila.

Dia menaruh rasa pada Mu Qing sudah cukup lama. Tapi baru kali ini keduanya bisa dengan mudah melakukan ciuman tanpa paksaan.

Begitu juga dengan Mu Qing. Dia selalu saja menggerutu setiap kali Feng Xin melibatkan dirinya untuk melakukan segala kenakalan. Tapi, anehnya, Mu Qing tidak pernah bisa menolak. Malah sebaliknya, dia akan merasa sangat senang dan aman ketika melakukan apapun dengan Feng Xin.

”Ya—uda. Cabut—aja.”

Jawaban Mu Qing sangat menggemaskan. Malu-malu mau.

”Haha, lucu banget sih. Lu kalo malu gitu malah bikin sange tau ngga. Yauda ayok.”


Feng Xin menggenggam erat tangan Mu Qing. Berjalan perlahan menyusuri setiap koridor sekolah. Bersembunyi dengan baik dan terpaksa meninggalkan buku tas mereka di dalam kelas. Meninggalkan sekolah hanya untuk menikmati bibir Mu Qing? Ah tidak juga.

Sepertinya hal-hal baru akan mereka coba.

Ciuman saja tidak akan membuat mereka puas. Jika ada kesempatan, tidak akan mungkin Feng Xin akan menyia-nyiakan.

FIN.

UKS au written by silentlysso.